1. Al Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah rodhiallohu
anhu dari Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:
“Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari Akhir,
janganlah ia mengganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab,
mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok
adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya. Maka engkau mematahkannya dan
jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh karena itu, berbuatlah baik
kepada wanita.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Hadits lain yang senada dengan hadits diatas adalah yang
diriwayatkan dari Ahmad dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya: ” Wanita itu
diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu meluruskannya. Maka kamu mematahkannya.
Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup bersamanya.”
(HR Hakim, shohih)
Hadits-hadits ini berisi anjuran agar berlemahlembut kepada
wanita untuk melunakkan hati mereka. Dalam hadits inipun berisi cara memimpin
wanita, yaitu dengan cara memaafkan mereka dan bersabar terhadap kebengkokan
mereka. Dan barangsiapa yang ingin meluruskan mereka, berarti mengambil manfaat
(adanya) mereka. Karena setiap manusia membutuhkan wanita; ia merasa tentram
kepadanya dan menjadikannya sebagai penopang kehidupannya. Seolah-olah Al
Hafidz dalam bukunya Al Fath mengatakan: ‘Mengambil manfaat mereka tidak akan
tercapai kecuali dengan bersabar terhadapnya.’
2. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda di
akhir kehidupannya, dan hal itu terjadi pada haji Wada’:
“Ingatlah, berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka itu
(bagaikan) tawanan di sisi kalian. Kalian tidak berkuasa terhadap mereka
sedikit pun selain itu, kecuali bila mereka melakukan perbuatan nista. Jika
mereka melakukannya, maka tinggalkanlah mereka di tempat tidur mereka dan
pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika ia mentaati kalian,
maka janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka pun tidak boleh memasukkan
siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur dan rumah kalian. Ketahuilah
bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat baik kepada mereka (dengan
mencukupi) pakaian dan makanan mereka.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah, shohih)
Pesan kedua yang disampaikan oleh Rosululloh shollallohui
‘alaihi wa sallam selanjutnya adalah agar para laki-laki berbuat baik dan tidak
mendzolimi wanita dengan cara memenuhi hak-haknya berupa makanan dan pakaian.
Sebab, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: ” Seseorang
sudah cukup berdosa bila menyia-nyiakan siapa yang wajib diberinya makan.”(HR
Muslim)
Memberi nafkah adalah kewajiban para suami artinya ini
adalah hak istri yang harus ditunaikan. Namun disisi yang lain nafkah yang
dikeluarkan inipun menjadi shodaqoh bagi dirinya. Inilah luarbiasanya aturan
Islam. Beberapa hadits tentang nafkah menjelaskan akan hal ini, yaitu: Abu
Mas’ud al Anshori rodhiallohu anhu meriwayatkan bahwa Nabi shollallohu ‘alaihi
wa sallam bersabda, yang artinya:
“Jika seorang muslim memberikan (nafkah) kepada keluarganya
karena mencari pahala, maka hal itu menjadi shodaqoh baginya.l(HR Bukhori dan
Muslim)
Hadits yang diriwayatkan dari Sa’ad rodhiallohu anhu bahwa
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya:
“Apapun yang engkau berikan berupa suatu nafkah kepada
keluargamu, maka engkau diberi pahala, hingga sampai sesuap makanan yang engkau
angkat (masukkan) ke mulut istrimu.” (HR Bukhori Muslim)
3. Selain hadits-hadits Rosululloh, maka Alloh berfirman di
banyak ayat-ayatnya tentang wanita yang harus diperhatikan oleh para laki-laki.
Diantara ayat-ayatNya adalah: QS. An Nisaa’: 19, artinya: “… Dan bergaullah
dengan mereka secara ma’ruf…”.
Al Qurthubi mengatakan yaitu dengan menyempurnakan haknya
berupa mahar dan nafkah, tidak berwajah masam di hadapannya tanpa kesalahan,
berbicara yang baik dan tidak kasar. Dan diantara mempergauli (istri) dengan
baik adalah berbuat (sesuatu) untuk istri sebagaimana ia berbuat untuk dirinya
sendiri. Hal lain yang termasuk mempergauli dengan baik adalah berakhlak baik
terhadapnya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi
wa sallam, yang artinya: “Kaum mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah
yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada
istrinya. (HR. At Tirmidzi, hadits hasan shohih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar